MATERI KELAS XII - MASYARAKAT MULTIKULTURAL

MATERI KELAS XII - MASYARAKAT MULTIKULTURAL


    Pengertian masyarakat multicultural
  1. Masyarakat multicultural adalah masyarakat yang terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya.
  2. Menurut Furnival, masyarakat multicultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih kelompok yang secara cultural dan ekonomi terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain.

    Sifat-sifat masyarakat multicultural menurut Pierre L. Van den Berghe :
  1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
  2. Memiliki struktur social yang terbagi-bagi dalam lembaga yang bersifat nonkomplementer.
  3. Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
  4. Integrasi social tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.
  5. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lainnya.

Tiga factor utama terbentuknya masyarakat Indonesia yang multicultural
a.   Latar belakang historis.
b.   Kondisi geografis.
c.   Keterbukaan terhadap kebudayaan luar.
Read More...

MATERI KELAS XII - KELOMPOK SOSIAL

MATERI KELAS XII - KELOMPOK SOSIAL


Pengertian kelompok social
  1. Pengertian kelompok social secara sederhana.adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
  2. Pengertian kelompok social menurut Godman adalah kelompok social sebagai dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Pengertian kelompok social menurut Sherif adalah kesatuan social yang terdiri atas dua orang atau lebih yang mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma yang khas bagi kesatuan social tersebut.
  4. Kelompok social adalah kesatuan dua individu atau lebih yang saling berinteraksi secara teratur serta memiliki norma-norma yang khas  untuk mencapai tujuan bersama

    Pengertian masyarakat.menurut beberapa ahli.:
  1. Secara etimologis masyarakat berarti berkawan atau ikut serta.
  2. Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
  3. Menurut Selo Soemardjan, masyarakat adalah orang- orang yang hidup bersama.dan menghasilkan kebudayaan.
  4. Menurut J.L. Gillin, masyarakat adalah kesatuan kolektif manusia yang hidup berinteraksi social menurut adat istiadat, sikap, perilaku, dan perasaan kolektif yang terikat oleh rasa identitas bersama.
  5. Menurut Soerjono Soekanto, ciri-ciri masyarakat pada umumnya adalah  :
·         Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya 2 orang.
·         Bercampur dan bergaul dalam waktu yang cukup lama.
·         Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
·         Merupakan suatu system hidup bersama.
  1. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya di dalam kelompok itu.

    Tiga unsur terbentuknya masyarakat :
  1. Terdapat sekelompok orang.
  2. Bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama.
  3. Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama menghasilkan kebu-dayaan berupa system nilai, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan kebendaan.

    b. Soal
  1. Jelaskan pengertian kelompok social secara sederhana !
  2. Jelaskan pengertian kelompok social menurut Godman !
  3. Jelaskan pengertian kelompok social menurut Sherif !
  4. Jelaskan pengertian kelompok social secara umum.!
  5. Jelaskan pengertian masyarakat menurut Koentjaraningrat !
  6. Jelaskan pengertian masyarakat menurut Selo Soemardjan !
  7. Jelaskan pengertian masyarakat menurut J.L. Gillin !
  8. Jelaskan ciri-ciri masyarakat menurut Soerjono Soekanto !
  9. Jelaskan pengertian masyarakat secara umum !
  10. Sebutkan tiga unsur terbentuknya masyarakat !
Read More...

Materi 6. Pasar Output

Materi 6. Pasar Output



Pengertian Pasar Barang dan Jasa
Dalam zaman modern saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dan komunikasi,
pasar tidak selalu dihubungkan dengan tempat dan waktu tertentu. Misalnya, melalui
telepon, telegram dan internet, jual beli dapat berlangsung setiap saat. Jenia barang yang
diperdagangkan cukup disebut kualitas dan standarnya saja, tidak selalu  harus dibawa ke
pasar. Pasar abstrak adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang yang menunjukan
kualitas dan standarnya. Sebaliknya, pasar yang memperjualbelikan barang secara nyata
disebut pasar konkret. Jadi, pasar dalm arti ekonomi yaitu media pertemuan penjual dan
pembeli uantuk mengadakan interaksi jual beli barang dan jasa.
  Bentuk-Bentuk Pasar
1.  Menurut jenis barang yang diperjualbelikan
a.  Pasar barang konsumsi
Barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang siap pakai atau
barang jadi. Contohnya : makanan, minuman, pakaian, sepeda, dll.
b.  Pasar faktor produksi
Yang diperjualbelikan berupa sumber daya yang berguna bagi kelancaran
proses produksi, seperti tenaga kerja dan modal. Conohnya : pasar tenaga
kerja dan pasar modal.
2.  Menurut luas kegiatan distribusi
a.  Pasar lokal (setempat)
  Nama pasar besar biasanya mengikuti nama kota yang bersangkutan.
Contohnya : pasar besar Surabaya, pasar besar Yogyakarta, pasar besar
Medan, dll.
  Nama pasar kecil biasanya mengikuti tempat pasar itu berada.
Contohnya : di Surabaya misalnya terdapat pasar Wonokromo yang
terletak di Jalan Wonokromo.
b.  Pasar daerah
Pasar daerah merupakan pasar yang berada di kota-kota kabupaten, kota
madya atau provinsi. Pasar daerah berlaku dalam suatu daerah tertentu.
Contohnya :  pasar cabai Lampung, pasar kopra Sulawesi, dll. Informasi
tntang harga barang yang diperjualbelikan biasanya disampaikan secara
harian melalui media penyiaran seperti radio (RRI).
c.  Pasar nasional
Pasar nasional dapat disebut sebagai pasar negara karena berlakunya harga
dalam suatu negara tertentu atau berlaku secara nasional. Contohnya :
pasar kopi Berazil, pasar karet Indonesia, pasar bunga tulip Belanda, dsb.
Harga barang-barang dalam pasar tersebut berlaku secara nasional bagi
negara yang bersangkutan.
d.  Pasar internasional
Pasar dengan ciri-ciri barang-barang yang diperdagangkan melewati batas
suatu negara. Dalam pasar internasional, harga berlaku secara internasional
atau harga berlaku secara global. Contohnya : pasar tembakau di Bremen
(Jerman), pasar wol di Sidney (Australia), dll.
3.  Menurut waktu terjadinya
a.  Pasar harian
Pasar yang buka setiap hari dan memperjualbelikan barang kebutuhan
hidup. Contoh : pasar tradisional dan pasar swalayan.
b.  Pasar mingguan
Pasar yang buka atau diadakan seminggu sekali. Contoh : pasar pon, pasar
wage, pasar kliwon, dll.
c.  Pasar bulanan
Pasar yang diadakan sebulan sekali. Contoh : bazaar dan arena promosi.
d.  Pasar tahunan
Pasar yang diadakan setahun sekali. Contoh : pekan raya Jakarta.
4.  Menurut bentuk dan strukturnya
1.   Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna:
(1) jumlah penjual danpembeli banyak;
(2) barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satusama lain;
(3) penjual bersifat pengambil harga (price taker);
(4) harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand andsupply);
(5) posisi tawar konsumen kuat;
(6) sulit memperoleh keuntungandi atas rata-rata;
(7) sensitif terhadap perubahan harga; dan
(8) mudah untuk masuk dan keluar dari pasar.
2.   Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak
dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain.
Contoh produknya adalah makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku,
dansebagainya.
Sifat-sifat pasar monopolistik:
(1) untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda;
(2) mirip dengan pasar persaingan sempurna;
(3) brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda;
(4)produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga;
(5) relatif mudah keluar masuk pasar.
3.   Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil
di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar oligopoli:
(1) harga produk yang dijual relatifsama;
(2) pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses;
(3) sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar; dan
(4) perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
4.   Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen
atau penjual. Contohnya seperti  Microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN),
perusahaan kereta api, dan
lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli:
(1) hanya terdapat satu penjual atau produsen;
(2) harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasaioleh perusahaan
monopoli;
(3) umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang
banyak;
(4) sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya
yang sulit didapat;
(5) hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan; dan 
(6) tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses.
Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja
yang membeli produk yang dihasilkan. Monopoli dilarang dipraktekkan di negara Republik
Indonesia yang diperkuat dengan
undang-undang anti monopol
Read More...

Materi 5. HARGA KESEIMBANGAN



Harga yang terbentuk dari titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran
disebut harga keseimbagan atau harga ekuilibrium. Dalam ilmu ekonomi, harga
keseimbangan itu dikenal dengan  harga pasar.  Terbentuknya harga dan kualitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen). Namun demikian, kedua belah pihak pada dasarnya memiliki taksiran
yang berbeda-beda terhadap sebuah harga barang dan jasa yang diperjualbelikan di pasar.
Taksiran harga yang diberikan oleh konsumen dan produsen tersebut disebut harga
subjektif.
Berdasarkan subjeknya, pembeli dipasar dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut:
a.  Pembeli marjinal
Pembeli marjinal adalah pembeli yang harga taksirannya sama dengan harga pasar.
b.  Pembeli supermarjinal
Pembeli supermarjinal adalah pembeli yang harga taksirannya melebihi harga pasar.
Mereka merasa bahwa harga barang yang dibayar terlalu murah, sehingga merasa
mendapat keuntungan. Keuntungan ini disebut premi konsumen.
c.  Pembeli submarjinal
Pembeli submarjinal adalah pembeli yang harga taksirannya diibawah harga yang ada
dipasar. Mereka tidak membeli karena menurut mereka harga itu terlalu mahal.
Berdasarkan harga subjektifnya, penjual di pasar dapat dikelompokkan menjadi seperti
berikut:
a.  Penjual marjinal
Penjual marjinal adalah penjual yang harga pokoknya sama dengan harga yang ada
dipasar. Untuk menjual mereka menunggu harga naik supaya memperoleh keuntungan.
b.  Penjual supermarjinal
Penjual supermarjinal adalah penjual  yang harga pokoknya dibawah harga pasar.
Menurut mereka harga pasar ini menguntungkan karena hrgs pokok mereka lebih
murah atau dibawah harga pasar. Keuntungan ini disebut premi produsen.
c.  Penjual supmarjinal
Penjual submarjinal adalah penjual yang harga pokoknya diatas harga pasar. Mereka
menjual menunggu kenaikan harga agar mendapat keuntungan.
Handout IPS Kelas XI Sem 4  Page 20
Pembeli marjinal dan pembeli supermarjinal adalah pembeli potensial yang akhirnya
menjadi pembeli efektif, sedangkan pembeli suubmarjinal adalah sebagai pembeli absolut.
Pembeli potensial  adalah pembeli yang ungun membeli dan mempunyai keinginan
untuk membeli. Sedangkan  pembeli absolut  adalah pembeli yang ingin membeli tetapi
tidak memiliki kemampuan untuk membeli.
PEMBETUKAN HARGA KEEIMBANGAN
Keseimbangan adalah kombinasi harga dan kualitas di mana kualitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, besar titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual.
Dalam proses pembentukan harga berlaku hukum permintaan dan hikum penawaran.
Hukum  permintaan  mengatakan bahwa kualitas permintaan berbanding terbalik dengan
harga. Jika harga naik, maka kualitas yang diminta turun. Sebaliknya, jika harga turun maka
kualitas yang diminta naik. Sedangkan harga  penawaran  mrngatakan bahwa kualitas
penawaran berbanding lurus dengan harga. Jika harga turun, kualitas yang ditawarkam
berkurang. Sebaliknya jika harga naik, kualitas yang ditawarkan bertambah. Kedua hukum
itu berlaku pada kondisi ceteris parabus. Artinya, selain harga, faktor lain bersifat tetap/
tidak berubah.
PENGESERAN  TITIK KESEIMBANGAN
1.  Pengeseran titik keseimbangan
Keseimbangan adalah kombinasi harga dan kuantitas pada saat kuantitas yang di
minta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya tidak ada dorongan bagi produsen atau konsumen untuk beralih dari titik
keseimbangan ini. Harga keseimbangan akan berudah hanya jika permintaan dan / atau
penawaran berubah. Artinya, titik keseimbangan akan berubah apabila faktor    faktor
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran berubah.
Apabila pemintaan berubah sementara penawaran tetap. Barang yang ditawarkan
lebih besar daripada yang diminta akan mendorong produsen mengurangi produsi dan
menurunkan harga. Dengan demikian, penurunan permintaan menimbulkan harga dan
kuantitas keseimbangan yang lebih rendah. Kurva permintaan bergeser ke kiri.
Apabila permintaan meningkat, maka kurva permintaan bergeser ke kanan.
Pengaruh permintaan kekanan adalah barang yang ditawarkan lebih kecil dari yang
diminta. Sehingga produsen menambah produksi dan menaikan harga. Dengan
demikian, peningkatan permintaan akan menimbulakan harga dan kuantitas
keseimbangan lebih tinggi
2.  Pengeseran kurva penawaran
Jika penawaran  berubah maka harga dan kuantitas keseimbangan juga berubah.,
mestipun permintaan tetap. Jika penawaran berkurang maka kurva penwaran akan
bergeser ke kiri. Sebaliknya jika penawaran bertambah maka kurva penawaran akan
bergeser ke kanan.
Penawaran menurun  menimbulkan harga keseimbangan lebih tinggi namun
dengan kuantitas keseimbangan yang lebih rendah. Peningkatan penawaran akan
Handout IPS Kelas XI Sem 4  Page 21
menimbulkan harga keseimbangan yang rendah namun dengan kuantitas
keseimbangan yang lebih tinggi.
Misalnya pada harga Rp.20,00  jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40
unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.




Contoh 1
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut.
I --------Fungsi permintaan Qd = 15 - 2P
II -------Fungsi penawaran Qs = - 5 + 2P
Hitunglah harga dan output keseimbangan !




Jadi, keseimbangan tercapai pada saat harga sebesar Rp5,00 dan output sebanyak5 unit.
Contoh 2
Di kota Surakarta terdapat 20.000 orang yang membeli ponsel "X" diketahui bahwa fungsi
permintaan masing-masing adalah Qd = 10  -  4P. Jumlah orang yang menjual ponsel "X" sebanyak
500 orang dengan fungsi penawaran masing-masing adalah Qs = 40P. Berapakah harga dan output
keseimbangannya!
Jawab:
Fungsi permintaan pasar: Qd  = 20.000 (10 - 4P)
                                                = 200.000 - 80.000P
Fungsi penawaran pasar: Qs    = 500 (40P)
                                                = 20.000P
Keseimbangan pasar:  Qd        =   Qs
            200.000 - 80.000P       =  20.000P
                        100.000P         =  200.000
                                    P          = 2
Langkah selanjutnya untuk menentukan output masukkan persamaan fungsi permintaannya.
Q = 200.000 - 80.000P                        atau Q  = 500 (40p)
  = 200.000 - 80.000 (2) = 40.000                   = 500.40.2 = 40.000
Jadi, keseimbangan tercapai pada saat harga Rp2,00 dan  output  keseimbangan sebanyak 40.000
unit.
Elastisitas Permintaan
A. Pengertian
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang
diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angka-angka yang
disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf ED ( Elasticity
Demand
B. Macam-macam Elastisitas Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecilnya
tingkat koefisien elastisitasnya
  In Elastis Sempurna (E = 0)
  In Elastis (E < 1)
  Elastis Uniter (E = 1)
  Elastis Sempurna ( E = ~ )
  Elastis (E > 1)
C. Perhitungan Koefisien Elastisitas Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecilnya
tingkat koefisien elastisitasnya.
Hasil perhitungan koefisien elastisitas permintaan selalu negatif, karena berbanding terbalik
antara harga barang dengan jumlah permintaan.
Beberapa cara untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan:
Membandingkan antara % perubahan jumlah permintaan dengan % perubahan harga




RUMUS 1
Perubahan permintaan = 900 unit - 1.000 unit = - 100 unit.
Perubahan harga Rp.960,00 - Rp.800,00 = Rp.160,00


RUMUS KE-2

 




RUMUS KE-3




Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama prinsipnya dengan koefisien elastisitas
permintaan. Hasil perhitungan koefisien elastisitas penawaran selalu positif, karena berbanding
lurus antara jumlah penawaran dengan harga barang.
Rumus perhitungan koefisien penawaran:





Read More...